Kamis, 26 Desember 2013

[Short Story] Christmas Night



"Pelakunya adalah kakak korban." Ucap Terra pada mikrofon yang tertanam pada kacamata hitamnya. "Sampaikan pada Rheona dan Robert untuk segera menangkapnya."

"Got it." Balas Chris di ujung sambungan.

"Selamat hari Natal." Ucap Terra sebelum Chris menutup saluran komunikasi.

Sebuah kesunyian menggantung sesaat, dengan canggung Chris menjawab, "Selamat Natal juga."

Sambungan terputus.

Terra melepaskan googlenya dan meletakkannya di meja kecil samping tempat tidurnya. Dia menatap sekeliling, Kamar itu putih, kosong dan dingin, hanya berisi perlengkapan penunjang hidup dan alat-alat pengukur ini itu. Satu-satunya warna di kamar itu adalah pohon natal mini dari plastik yang diberikan Chelios kemarin. Terra menghela napas berat. Seperti biasa, hari natal pun akan dia habiskan di dalam kamar perawatannya. Sudah dua tahun terakhir ini tubuhnya tidak mengizinkannya untuk menikmati natal di luar . Dia hanya akan keluar bila itu berhubungan dengan pekerjaan. Arthur tidak mau mengambil resiko apapun bila berhubungan dengan kesehatannya. Yah, Terra menghibur diri, setidaknya dia akan melaluinya bersama orang-orang terdekatnya tapi....

Ayahnya akan sibuk menangkap pembunuh. Chelios sedang sibuk dengan kafe barunya dimana hari Natal seperti ini pasti sedang sangat ramai. Terra terus menghitung orang-orang terdekatnya. Masih ada Arthur....

"Ping!"

Terra melihat pesan yang masuk di ponselnya.

"Aku masih harus melihat hasil penelitian.... Segera kesana."

Terra memandang pesan singkat itu dengan datar sebelum meletakkan ponselnya kembali ke meja. Dia melihat jam, sudah pukul sepuluh malam. Sepertinya tahun ini dia akan sendiri di hari natal.... Gadis itu menghela napas panjang seraya menatap ke luar jendela. Sayup-sayup terdengar lagu-lagu natal yang bergema di langit Heroes City. Pandangan matanya teralih pada beberapa potong kado yang sudah dia siapkan. Barang-barang tersebut akan diserahkan setelah Natal. Terra menghela napas lagi dan kembali menatap ke luar. Salju perlahan-lahan turun dengan lembut. Terra menatap langit, tiba-tiba sebuah rasa syukur hadir dalam hatinya. Dia tersenyum, setidaknya dia masih hidup untuk menikmati natal satu kali lagi.... Tidak ada hal yang perlu disesali jika dia masih punya kesempatan untuk bersama orang-orang yang dia kasihi sedikit lebih lama walaupun bukan hari ini....

"Knock-knock."

"Masuk." Ucap Terra seraya bertanya-tanya siapa yang datang.

Pintu terbuka, muncul seorang pria berumur dua puluhan dengan rambut pendek berantakan dicat putih.

"Chris?" Sapa Terra setengah tidak percaya. Chris nyaris tidak pernah keluar dari ruangan komputernya. IT dari HCPD itu lebih suka bergaul dengan CPU dan monitor daripada dengan manusia.

"Hello Terra!" Seru seorang lain dari belakang Chris.

Terra akhirnya tahu siapa yang berhasil memaksa Chris keluar. Pria tersebut berjalan mendahului Chris dan berdiri di samping tempat tidur Terra. Otak dibalik semua penemuan kepolisian. Seorang pria berumur tiga puluhan dengan rambut hitam dibelah tengah dan sebuah monocle yang juga berfungsi sebagai kaca pembesar.

"Selamat Natal!" Seru Hardy seraya mengambil tangan Terra untuk disalami dengan penuh semangat. "Chris merasa kesepian, jadi kubawa sekalian disini." Tambahnya riang yang dibalas dengan decakan kesal dari rekannya.

"Tidak biasanya kalian kemari...." Balas Terra seraya menerima bungkusan makanan dari mereka.

"Yah, hanya sedikit penghuni kantor polisi di hari natal. Jadi mengapa para penghuni tetap tempat ini tidak berkumpul?" Jawab Hardy asal. "Jadi...apa yang bisa kulakukan disini...."

"Arthur tidak suka barang-barangnya disentuh...." Terra memperingatkan ketika Hardy dengan mulai memandang alat-alat yang ada diruangan itu dengan tatapan jahil.

"Ah, paling dia mengomel...." Balas Hardy seraya mulai mengeluarkan obeng dan mulai melepas mur-mur yang terpasang sambil bersiul kecil.

"Aku mendengar itu, Hardy!" Seru Arthur dari pintu yang tidak ditutup oleh Hardy, dia terlihat kehabisan napas, pasti dia berlari di sepanjang lorong. Wajahnya tampak kesal. "Aku buru-buru kemari hanya untuk melihat perlengkapan berharga ratusan ribu dollar dihancurkan. Apa yang kamu lakukan disini, heh?!"

"Jangan terlalu membesar-besarkan. Kamu sedang berbicara dengan kepala departemen riset HCPD, aku tersinggung kalau kamu meragukan kemampuanku." Balas Hardy berpura-pura kesal sementara Arthur merebut obeng dari tangannya.

"Apanya?! Terakhir kamu membongkar CT-Scan di ruang kesehatan, kamu sama sekali tidak memasangnya kembali!"

Terra memandang mereka debat kusir. Hardy tampak senang menganggu Arthur dan terus-menerus memancing kemarahan dokter tersebut. Ketenangan di kamar tersebut lenyap tapi Terra mendapati dirinya tersenyum tipis. Sudah lama sekali sejak dirinya dilingkupi keramaian seperti ini....

"Ada apa ini?" Tanya Chelios yang baru saja masuk sambil membawa sebotol sari buah yang diberi pita dan dua gelas wine. Dia memandangi Arthur dan Hardy yang masih saja bertukar sindiran.

"Bagaimana dengan kafemu?" Tanya Terra tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

"Well, I'm glad I can make it." Jawabnya seraya mengedipkan matanya. "Kafeku sudah kututup, para pegawaiku juga butuh natal mereka." Lanjutnya seraya meminta Terra memegang kedua gelas tersebut sementara dia membuka dan menuangkan isi botol ke gelas. "Aku ingin membeli wine tapi Arthur melarangmu untuk minum alkohol dan..." dia memandang sekeliling, "kurasa aku harus mengubur impianku untuk menikmati natal hanya berdua...." Gerutunya seraya meneguk isi gelas.

Terra baru saja menyodorkan gelas kepada Chris ketika pintu kembali terbuka. Sesaat Terra tidak mempercayai penglihatannya namun Robert memang berdiri di ambang pintu dengan jaket yang dipenuhi salju ditangannya. Dibelakangnya ada Rheona, Harold dan Derick. Arthur dan Hardy langsung berhenti berdebat ketika melihat Robert berjalan masuk.

"Boss...bagaimana dengan kasusnya?" Tanya Terra ketika Robert mendekatinya.

"Pelaku sudah diamankan." Balas Robert. "Kerja bagus telah mengidentifikasi pelakunya."

Terra mengangguk lalu dia mengambil kado paling atas dan memberikannya pada Robert, "Selamat hari Natal...Ayah."

Robert menerima hadiah itu dengan canggung, "Terima kasih. Selamat hari Natal...."

Robert terdiam, dia tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia hanya membolak-balik kotak persegi kecil itu. Suasana kamar itu menjadi canggung.

"Kurasa kita perlu lebih banyak gelas." Ucap Chelios menyelamatkan Robert. "Derick, bisa tolong ambilkan di bawah?"

"Beres." Balas pria muda tersebut.

"Biar kutemani." Tambah Rheona.

Chelios mengajak bicara Hardy. Sementara Arthur memeriksa perlengkapan medisnya, takut kalau-kalau Hardy sudah menyentuh salah satunya. Chris tetap duduk di pojok ruangan, mengeluarkan laptop dan kembali tenggelam dalam dunianya. Robert membuka kado dari Terra. Terra memandang setiap kejadian yang terjadi di dalam kamarnya yang biasanya sunyi. Jika tadi dia bersyukur masih dapat hidup di natal tahun ini, Tuhan juga memberikannya teman-teman dan keluarga untuk bersamanya di hari Natal....

Terra tersenyum lebar, dia sudah mendapatkan yang terbaik di hari ini....

_______________________________________________________

Merry Christmas! Maaf kalau agak terlambat beberapa menit hahahah~ Akhirnya aku post sesuatu di blog ini.... Well, akhir-akhir ini aku lebih banyak menggambar daripada menulis hahahah~ sedang berusaha mengumpulkan mood untuk menulis =.=

BTW, di natal tahun ini aku diingatkan betapa besar kasih Tuhan kepada manusia...dan sekali lagi aku terkagum padaNya.... //klepek-klepek//

Aku berusaha untuk menampilkan banyak karakter sekaligus di cerita ini.... Berhasil atau tidak...well, aku tunggu komennya hahahah~

Click here to read another story of S.U.R.F.


Robert - Rheona - Arthur - Harold - Chris - Chelios - Derick - Terra - Hardy - Judith

Read More

Minggu, 24 November 2013

Ever Ready


Hai-hai, untunglah bulan ini bisa ngepost lebih dari dua hahahah~ Dan kali ini kita akan bicara tentang merk baterai selalu siap sedia.

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2 Timotius 4: 2
Ayat di atas adalah salah satu ayat yang selalu mengingatkan aku untuk berjaga-jaga :D hahahah~ Karena kita ga pernah tahu kapan Tuhan mengirimkan orang untuk kita beritakan kabar baik :D oke, aku akan coba bahas ayat ini dalam konteks yang sedikit lebih luas.

Pernah ga, ada seseorang datang kepada kita dan bercerita tentang keluhannya, mereka ingin mendapatkan saran namun karena kita tidak sedang dalam kondisi hati yang baik, saran yang kita keluarkan akhirnya tidak maksimal. Mendal atau bahkan berbalik menjadi tuduhan bagi kita? :D

Atau ada kejadian dimana seseorang butuh kelepasan di depan kita tapi kita tidak berani mendoakan karena beberapa saat sebelumnya kita jatuh dalam dosa.

Bicara tentang kesiapan, ada banyak hal yang mempengaruhinya namun seperti kata Firman Tuhan kita harus senantiasa siap memberitakan Injil apakah itu saat kita berkotbah di atas mimbar, mengajak teman kita ke Gereja, mendengar seseorang membagikan masalahnya, saat pelayanan lagi penuh-penuhnya atau sedang dibawah todongan senjata. Yang terakhir itu agak ekstrim sih, tapi itu termasuk salah satu contoh dari keadaan 'tidak baik' :) Lalu apa yang bisa kita siapkan agar kita senantiasa sigap memberitakan Injil? Menurutku sih dibagi 3 :) stamina rohani, stamina jiwa dan stamina fisik. Ps: Ini juga berguna bagi yang jadwalnya sibuk :D hehehe~ entah pelayanan atau pekerjaan atau hal lain :) Jaga terus ketiga hal ini ;)

Oke yang pertama adalah stamina rohani. Menurutku ini yang paling penting dari semua stamina :D soalnya tanpa ini semua hal yang kita lakukan hanya akan menjadi rutinitas dan tidak memiliki dampak yang besar. Misalnya berdampak sekalipun itu hanya karena sisa-sisa kasih karunia dan urapan kemarin :( celakanya ini adalah stamina yang paling sering kita korbankan kalau kita sudah sibuk. Berapa sering kita ga sate karena kita sudah tepar? Aku pernah beberapa kali mengalaminya dan itu sangat-sangat tidak menyenangkan, pelayanan dan pekerjaan yang harusnya menjadi berkat berubah jadi beban. Puji Tuhan, Tuhan baeeek banget, dicubitlah saya supaya bertobat :D hahahah~ Tanda-tanda dari turunnya stamina rohani adalah hati yang mulai tidak tenang :) gampang marah, emosian dll. Kalau dibiarkan bisa berujung pada kematian rohani, serem kan? Cara mempertahankan stamina yang satu ini gampang sih, tetap ambil waktu pribadi dengan Tuhan :) gimanapun caranya! Mau nyuri2 waktu atau mempertahankan jam-jam saat teduh, ubah jadwal sate, dengerin lebih banyak lagu rohani, kotbah, terserah! Pokoknya roh kita harus tetap dapat makan :D Minta selalu Tuhan memberi hati yang haus dan lapar akan Dia :) sebelum kita bisa melayani orang lain, kita perlu dilayani oleh Tuhan terlebih dahulu :D supaya apapun yang terjadi dalam hidup kita, kita akan terus mendekat padaNya walaupun harus merangkak sekalipun :D heheheh~ Ingat, hanya Roh Kudus yang sanggup mengubah hati orang dan keselamatan adalah karyaNya bukan karya kita :) sebelum kita memberitakan Injil pastikan diri kita dipenuhi olehNya :D

Yang kedua adalah stamina jiwa :D oke, seperti yang sering aku bilang buat diriku sendiri, kita harus tetap waras untuk bisa melakukan hal-hal yang Tuhan percayakan pada kita. Iya dong, kalau kita ga bisa atur pikiran kita, kita tidak akan bisa maksimal memberitakan Injil. Contoh, pas orang sharing, pikiran kita kemana-mana mikirin ini itu, stress, akhirnya tidak bisa memberitakan Yesus pada orang tersebut padahal Tuhan yang sanggup menyelesaikan masalahnya :) so, kalau pikiran kita mulai capek, ambil waktu untuk istirahat. Bisa dengan jalan-jalan, waktu berkualitas dengan orang terdekat atau bisa juga dengan waktu untuk berdiam diri (buat orang introvert :3 hahahahah~) Pikiran yang penuh tidak membawa kita ke mana-mana :) jangan dipaksa atau kita tidak akan bisa maksimal. Ingat, kita tidak bisa melayani orang dengan pikiran yang kacau. 

Yang terakhir adalah stamina fisik. Yep! Walaupun kita harus menyalibkan daging, tetap ingat bahwa kita masih hidup didalamnya :D hahahaha~ Dengarkan tubuhmu bila dia berteriak kelelahan :) tidur cukup, makan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin bila perlu. Aku pernah melalaikan yang satu ini sampai dalam setahun aku kena tipes dua kali. Sejak saat itu aku bertobat hahahah~ Mulai tidur teratur sampai jaga makan. Kalau sudah tidak kuat, tidak kupaksa :) Puji Tuhan tahun ini aku lalui tanpa sakit parah :D hehehehe~ Alhasil aku bisa lebih efektif melakukan hal-hal yang Tuhan taruh dalam hidupku dan ketika Tuhan memintaku untuk menemui seseorang dan membagikan kasih Tuhan, aku dalam kondisi prima :D heheheh~

Sekian dulu deh ocehanku kali ini :D semoga bisa menginspirasi untuk bisa memberi yang lebih baik lagi dan menjadi alat Tuhan yang efektif :) biar lah kita menjadi pemberita Injil kapanpun Tuhan mengutus kita. Be Ever Ready!
Read More

Sabtu, 16 November 2013

Come, Stay or Go

People Come, People Go, but You always stay...

Dalam perjalanan kita bersama Tuhan kita akan sering sekali dihadapkan dengan kenyataan bahwa ada orang-orang yang datang, ada yang tinggal selama beberapa waktu dengan kita dan ada yang pergi, untuk kebaikan atau justru karena undur dari Tuhan....

Tidak ada yang melebihi kegembiraan saat melihat satu jiwa diselamatkan tapi juga tidak ada yang melebihi kesedihan saat seseorang menjauh dari Tuhan apalagi bila dia memilih untuk melepas imannya dan aku belajar untuk menghadapi hal tersebut.

Sepanjang perjalananku mengikuti Dia, aku banyak sekali perjumpaan dan beberapa kali perpisahan. Aku masih ingat kakak rohani yang mati-matian mendoakan dan membimbingku, dia akhirnya memutuskan untuk melayani di Ibadah Umum bersama dengan suaminya. Aku juga masih ingat dengan anak rohani pertamaku, saat ini aku sudah lost contact dengannya tapi dalam hatiku, aku selalu berharap bertemu dengannya dan terus berdoa agar dia tetap berjalan teguh dalam imannya. Beberapa rekan yang bertumbuh bersamaku kini telah Tuhan tempatkan di ladang yang berbeda. Ada yang memutuskan untuk menjadi pekerja penuh waktu di gereja, ada pula yang diutus ke luar kota. Ketika aku melihat mereka, aku sadar bahwa perubahan adalah bagian dari hidup kita. Masa-masa saat kami bersama tidak akan bisa terulang, mereka berubah, aku juga berubah. Seperti memandang dari balik kaca transparan. Jelas namun juga terbatas. Saat berpisah tanpa tahu kapan akan bertemu, aku selalu membawa sebuah harap, kami pasti akan bertemu lagi dalam kekekalan, saat kami menyentuh garis akhir pertandingan kami. Sebuah harapan yang menghapus air mata dan menggantikannya dengan sebuah senyum damai.

Selalu juga kuingat orang-orang yang Tuhan tempatkan untuk bersamaku sekarang. Aku tahu suatu ketika kami tak lagi bersama dan aku berdoa, jika kami harus berpisah, biarlah perpisahan itu karena mereka dipakai Tuhan dengan lebih besar lagi :) dan tanpa penyesalan karena aku tidak melakukan yang terbaik bagi mereka selama mereka Tuhan letakkan didekatku :) teman-teman sepelayanan, anak-anak rohani, kalian berharga bagiku. Juga bagi para mentor dan senior yang telah berjalan di depan ku menjadi teladan, terima kasih karena mau berjalan dua mil :)

Dan bagi mereka yang belum bertemu denganku, aku sangat menantikan pertemuan kami :D dan aku harap pertemuan itu memberi dampak bukan hanya di dunia ini tapi juga di kekekalan :)

Pada akhirnya, saat aku terdiam, aku menyadari Seseorang yang selalu tinggal bersamaku, di setiap musim hidupku, di setiap kelokan perjalananku. Dialah yang selalu menyertaiku saat aku berjumpa dengan orang dan tetap tinggal saat mereka harus pergi. Terima kasih Tuhan Yesus :)

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun  dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita - Ibrani 12:1

_______________________________________________________

Ah...lagi galau.... *liat air hujan menetes....
Read More

Kamis, 07 November 2013

Too Much Drama

Pernahkah kita berpikir kalau hidup beberapa orang terlihat sangat sederhana sementara hidup orang lain tampak begitu rumit? :)

Akhir-akhir ini aku sedang berpikir demikian. Aku punya teman yang tetap adem ayem menghadapi masalah dan aku juga punya teman yang rasanya seluruh dunia jatuh menimpanya. Melihat mereka aku jadi ingin ngepost ini :D Mari kita berbicara tentang masalah yang kadang-kadang memicu drama dalam hidup kita hahahah~

Aku belajar beberapa hal:
1. Besarnya masalah jarang mempengaruhi sikap seseorang, biasanya justru sikap kita yang mempengaruhi besarnya masalah :D contoh paling mudah adalah kedua orang yang kusebutkan di atas. Si adem ayem justru memiliki masalah yang jauh lebih besar dari si meratap. Sampai aku heran kok bisa si Adem itu masih tetap bisa adem dalam situasinya. Justru dalam masalah, karakter kita akan terlihat. Apakah kita gampang panik, putus asa atau kita tetap santai dan berpegang pada Tuhan?

2. Masalah menunjukkan berapa besar pengaruh Tuhan dalam hidup kita. Yep, besarnya masalah ditentukan dari besarnya Tuhan dalam hidupmu. Semakin kita melihat kebesaran Tuhan, kita akan melihat bahwa apapun masalah kita, tidak sebanding dengan kemahakuasaan Tuhan. Dari situlah lahir ketenangan, damai sejahtera dan sukacita :) salah satu prinsip yang aku pegang adalah semakin kita mengenal Tuhan, emosi kita akan semakin stabil :) bukan, bukan berarti kita tidak lagi merasa takut, khawatir dsb. tapi kita tahu bagaimana kita harus menghadapi emosi tersebut dengan bijak :D yaitu dengan membawanya kehadapan Tuhan, dengan doa dan ucapan syukur ;)

3. Kebanyakan masalah timbul dari perbuatan kita. Hmm, benarkah demikian? Pernah tidak kita mengalami suatu masalah yang menimbulkan masalah lain? Contoh, kita kekurangan uang, lalu kita panik, dan kita akhirnya meminjam pada seseorang dengan bunga besar atau memutuskan untuk pacaran walaupun calon pasangan kita sangat labil lalu ketika putus, menangis berdarah-darah. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya? Baca Alkitab, minta bantuan Roh Kudus memberi hikmat. Terdengar klise? Tapi itulah yang kita butuhkan :) kita bukan hanya butuh pengetahuan tapi juga hikmat :D Jika tidak, kita akan terjebak dalam lingkaran masalah yang lebih rumit :( Percayalah, masalah-masalah kita saat ini kebanyakan timbul dari keputusan kita yang salah di masa lalu. Jadi, untuk menghindar dari masalah-masalah di masa depan, ambillah keputusan di masa ini dengan bijak :) jangan terburu-buru, ambil waktu untuk berdoa dan konsultasikan dengan orang-orang yang bisa dipercaya, pemimpin rohani dan orang tua adalah salah duanya :) Sedikit sharing, miris rasanya melihat seseorang yang terjebak dari satu masalah ke masalah lain, hidupnya persis sinetron dengan dia menjadi tokoh utama yang selalu teraniaya -menurutnya-

4. Selama kita hidup, masalah akan selalu ada. Bener nih? Iyalah! Walaupun kita sudah mengambil segala tindakan bijaksana yang bisa kita ambil, masalah akan tetap ada dan biasanya itu datang dari orang lain. Contohnya, kita sudah kerjakan kerjaan kantor kita dengan sempurna, kita ga santai-santai berlebihan, kita sudah menyalibkan daging dan sebagainya tapi...tiba-tiba ada teman satu tim yang mendadak bilang kalo dia ga bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan meminta kita membantunya. Masalah? Ya :D hahahah~ Tapi setidaknya bukan karena kita :) kalau itu terjadi, anggap saja itu adalah bagian untuk memproses karakter kita :D mengeluh hanya membuat kita makin sakit hati ;)

5. Menolong orang lain yang mengalami masalah yang sama dapat membuat masalah kita selesai. Berilah maka akan diberi. Yep, daripada kita tercenung meratapi nasib, berdiri dan bantu orang lain :) itu akan membuat diri kita lebih baik dan tidak tenggelam dalam lautan luka dalam~~ *nyanyi* Lebih suprisenya, kita sering mendapati pemecahan dari masalah kita ketika kita membantu orang :D menarik sekali kan? heheheh~  So, kalau kamu mengalami sebuah masalah sekarang, keluar dari kamarmu, cari orang yang memiliki masalah yang sama dan bantu dia :D Bukankah bila kita mengalami hal yang sama, kita bisa lebih mudah berempati ;) gunakan masalahmu menjadi alat untuk membantu orang lain, bukan untuk membunuhmu perlahan :D hahahaha~

Well...kurasa itu saja yang bisa kusampaikan saat ini tentang masalah :D hahahah~ sebenarnya ada banyak yg bisa kita bahas tentang yang satu ini :3 tapi udahan dulu heheheh~ bakal kulanjutkan kalau nemu inspirasi baru hahahah~ Jangan biarkan kita dikendalikan oleh masalah :) sudah cukup drama dalam hidup kita tanpa perlu kita menambahnya dengan sikap kita atau dengan keputusan kita :D hahahah~

Hmm, aku merasa agak random dengan postingan yg satu ini...tapi setidaknya aku sudah berusaha mendobrak write blockku hahahah~ *ketika menyadari bulan ini sudah bulan November dan aku belum menulis apapun.... orz

Ps: gambar diatas...harusnya menggambarkan tentang drama queen/king yang selalu menganggap masalahnya yang paling besar, but well, sepertinya isi postingan ini berbeda dengan gambarnya hahahah~ *kabur*

Hope this will bless ya!
Read More

Sabtu, 19 Oktober 2013

[Review] Our Love Story


Our Love Story - DM Widjaja & Marcella Flaorenzia
Tebal: 108
Tahun Penerbitan: 2013
Penerbit: Independent

Akhirnya sempat juga menulis sesuatu di blog :D hahahah~ Bulan ini adalah bulan penuh berkat :D dapat banyak berkat dalam bentuk buku *dancing* senang deh :3 satu per satu akan ku review sebagai rasa terima kasih heheheh~

Read More

Selasa, 01 Oktober 2013

His Grace



Just a quick post :) Promise ;) hehehe~

Baru-baru ini Tuhan membukakan sesuatu yang sangat berharga lewat cara yang sangat biasa :)

Di gereja aku terlibat dalam pelayanan drama dan mendekati natal seperti ini adalah waktu untuk putar otak memikirkan konsep natal yang bukan hanya heboh tapi juga memberi makna dan pewahyuan. Saat kita sedang berkumpul untuk makan-makan mikir, kita pun ngomong ngalor ngidul dari timur ke barat dengan dalih cari ide *uhuk-tapi kita beneran cari ide kok :3* lalu sang koor drama bersabda, "Sebenarnya buanyak orang yang lebih punya skill dari kalian. Waktu kita buka perekrutan talent untuk natal, banyak di antara jemaat yang punya pengalaman teater daripada kalian. Ada yang sudah beberapa tahun tergabung di teater...."

Tiba-tiba Tuhan mengingatkan aku tentang pelayanan sebagai kasih karunia. Boro-boro punya pengalaman teater, awalnya aku terjun ke pelayanan drama adalah hasil dari 'divine intervention' :D hahaha~ kapan-kapan aku cerita deh. Diluar sana banyak orang yang sudah berhasil nulis novel berbuku-buku dan diterbitkan, sementara aku masih miris melihat draft yang tak kunjung selesai. Tapi Tuhan izinkan aku untuk menulis beberapa naskah untuk pelayanan drama kami. Di luar sana banyak orang yang sudah berkecimpung di dunia teater tapi Tuhan mengizinkan aku sekali dua kali naik panggung, orang yang sama sekali ga punya pengalaman akting. Aku cuma bisa nyengir kuda ketika koor dramaku bilang gitu. Pelayanan sungguh sebuah kasih karunia, bukan hanya karena Tuhan memilih kita yang tidak pandai tapi kita juga diizinkan melayani Raja di atas segala raja :)

Raja tidak memilih bintang yang memiliki sinar terang, Raja memilih bintang yang bersedia dipakai olehNya
~ Nona Vela, Akulah BintangNya
Read More

Senin, 30 September 2013

[Short Story] When We Must Stand Alone


Media menatap tajam Dewan Parlemen di hadapannya. Kedua tangannya dia letakkan diatas berkas-berkas yang berserakan. Dia baru saja mengakhiri argumennya, kini dia hanya perlu memastikan para tetua menandatangani draft perjanjian distribusi pangan. Dilihatnya satu per satu para tetua dengan janggut putihnya, meyakinkan bahwa keputusan yang diambilnya ini akan dapat menyelamatkan negeri mereka dari kelaparan. Sementara suara teriakan rakyat menjadi musik latar dari ruang rapat yang diisi oleh selusin tetua.

Di luar sana, terjadi unjuk rasa besar-besaran di depan gedung Parlemen bergaya klasik itu. Perang di dalam, kerusuhan di luar.

Salah satu tetua berdiri, Media mengenalnya sebagai Ariokh, salah satu yang paling berpengaruh di dewan. Ariokh berjalan menuju jendela dengan sebuah senyum tenang, memandangi keributan yang berjarak hanya lima puluh meter dari bangunan itu. Dari lantai dua dia dapat melihat betapa marahnya rakyat dibawah sana.

Dengan anggun dia mengelus jenggot putihnya, "Media, apa kau tahu kenapa mereka datang kemari?"

Media tidak menjawab, bukan karena dia tidak tahu. Dia menatap Ariokh dengan mengancam. Giginya gemeletuk di balik rahangnya, menahan emosi.

"Mereka menuntutmu untuk diadili karena dituduh telah menggelapkan uang negara." Lanjut Ariokh seraya membalas tatapan Media, sebuah seringai muncul di wajahnya. "Sementara kamu disini memperjuangkan hidup mereka. Ironis...."

Media menekan buku-buku jarinya di meja dengan keras hingga memutih. Dalam hati dia mengutuki Ariokh, dialah yang menjadikan Media kambing hitam dari kekacauan yang ditimbulkan olehnya dan kini Media harus memohon agar Ariokh bersedia menandatangani berkasnya agar memiliki kekuatan hukum. Negara apa ini?!

"Tidak ada gunanya kamu bersikeras, Media. Tinggalkan idealismemu dan kita dapat berbicara untuk menentukan banyak hal." Lanjut Ariokh. "Kita juga bisa sedikit mengubah draftmu, agar semua pihak senang...."

Mati-matian Media menahan dirinya untuk tidak menyeberangi ruangan dan menghajar tua bangka itu. Rasio memaksanya berpikir resiko yang harus ditanggung hanya untuk memuaskan emosinya.

"Hmm...." Ariokh melihat jam sakunya. "Sudah waktunya minum teh. Kita beristirahat lima belas menit sebelum kita melanjutkan rapat tidak berguna ini...."

"Tu-tunggu, draft ini harus segera ditandatangani! Ada ribuan jiwa yang bertarung dengan maut menunggu distribusi makanan...." Seru Media namun tidak ada yang peduli.

Para tetua mengekor dibelakang Ariokh keluar ruangan, meninggalkan Media yang tidak bisa berbuat apapun. Ketika pintu tertutup dan kesunyian turun, Media tidak sanggup lagi menahan kekesalannya. Dipukulnya meja kayu itu dengan keras, membuat buku-buku jarinya memar.

"Argh!!!" Seru wanita itu.

Dia menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya. Akalnya terus memperingatkan bahwa dia akan butuh tenaganya untuk menghadapi para tetua. Media menghempaskan tubuhnya pada punggung kursi sambil memijat kepalanya. Ah...kira-kira apa yang dilakukan oleh ibunya sekarang?

Tiba-tiba kehangatan turun di hati wanita berumur tiga puluh tahun itu. Dalam benaknya terbayang seorang wanita tua yang selalu menjadi tempatnya berkeluh kesah tentang karirnya di pemerintahan. Tangan penuh kerut yang senantiasa memeluknya ketika dia lelah. Media tersenyum lembut. Betapa dia kangen dengan rumah. Sudah lebih dari sebulan dia tidak sempat bertegur sapa dengan ibunya, bahkan lewat surat sekalipun. Keadaan negeri genting karena pasokan makanan yang ditahan beberapa aristokrat membuat kelaparan merajalela belum lagi kasus yang menimpa dirinya membuat seluruh pikiran tersita.

Pikirannya melayang ke puluhan tahun silam, dia ingat, ibunyalah yang menanamkan nasionalisme dalam jiwanya. Mengajarinya untuk mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Dengan semangat yang sama, wanita tua itu melepas putri satu-satunya memasuki politik yang kejam walaupun dia lebih suka bila Media bersamanya di masa senja.

"Ibu...bagaimana jika negara yang mengkhianati kita?" Gumam Media lelah.

Media terdiam sejenak lalu mengambil napas. Setelah para tetua menyetujui draft ini, dia akan pulang....

Terdengar pintu diketuk, dengan malas Media berdiri dan membuka pintu. Wajah asistennya muncul dengan panik.

"Ada apa?" Tanya Media, sebuah firasat buruk menggantung di benaknya.

"Nona Media, ibu anda kritis!" Seru Sang Asisten.

Media merasa napasnya sesak, limbung dan dunia serasa berputar lebih cepat. Dia segera mencari pegangan untuk menahan tubuhnya yang tiba-tiba lemas.

"Nona!" Seru Asistennya makin panik.

"Aku tidak apa-apa." Ucap Media lebih kepada dirinya sendiri sambil terus menenangkan diri. "Lanjutkan ceritamu."

"Kemarin malam beliau tidak sadarkan diri. Dokter sudah melakukan segala macam cara tapi beliau tetap tidak sadarkan diri. Kata mereka, beliau mungkin tidak akan bertahan lama...."

Seandainya diizinkan untuk pingsan, dia tentu sudah melakukannya namun Media mencengkram erat tangannya untuk membuatnya tetap sadar.

"Nona Media, lebih baik anda segera pulang dan menemani ibu anda." Saran Sang Asisten makin khawatir dengan keadaan atasannya.

Ingin sekali Media langsung lari keluar dari bangunan ini dan segera memecut kereta kuda menuju desa kelahirannya namun ada hal yang lebih penting yang harus dia lakukan....

"Aku tidak bisa...." Ucap Media pelan, air mata menggumpal di sudut matanya. "Jika draft ini tidak ditandatangani parlemen, akan ada puluhan ribu orang kelaparan akan mati...."

"Tapi, Nona.... Ibu anda...membutuhkan anda...."

Media menghapus air mata yang tak sempat jatuh. Satu tarikan napas panjang dan dia sudah mengambil keputusan. Dia memandang asistennya dengan tatapan yakin khas dirinya. Sebuah senyum tersungging diwajahnya.

"Boleh aku minta tolong?" Ucapnya dengan ketenangan yang luar biasa.

"Y-ya?"

"Gantikan aku menemani ibu. Katakan padanya, anaknya sedang memperjuangkan negara di atas semua kepentingan pribadinya." Ucap Media dengan tegas. "Katakan padanya, anaknya akan memastikan kelaparan ini berakhir, apapun caranya...."

Terdengar gumam teredam tanda para tetua sudah kembali. Media segera meminta asistennya pergi sementara dia merapikan dirinya. Begitu pintu terbuka, para tetua satu per satu berjalan memasuki ruang rapat. Media bertatapan dengan Ariokh. Tidak satupun kesedihan terpancar dari mata itu, hanya sebuah determinasi yang teguh.

"Kau masih berada disini rupanya...." Ucap Ariokh dengan seringainya. "Kita lihat bagaimana rapat ini berakhir...."

*

Media berdiri seorang diri menatap langit kelabu. Serpihan-serpihan salju turun menyapanya. Musim gugur baru saja berlalu dan udara sudah semakin dingin. Segenap alam sedang bersiap untuk tidur panjang. Dia menghembuskan napas, uap langsung menyembul di depan hidungnya. Dia kemudian berlutut dan meletakkan setangkai bunga di depan sebuah nisan, bertuliskan nama ibunya. Sampai akhir, Media tidak bisa menemani ibunya.

"Ibu, aku tidak menyangka harga sebuah idealisme begitu mahal...." Ucap Media, air matanya menggenang. "Dia bahkan merenggut detik-detik terakhirku untuk menemani ibu...."

Media mengelus nisan dingin itu. Air mata mengalir tanpa bisa ditahan. Tidak akan ada lagi tangan yang menunggunya pulang, tidak akan ada lagi kehangatan yang memberinya kekuatan. Media menghapus air matanya.

"Dan bukan hanya itu, ibu. Dia juga merenggutku dari tanah kelahiranku...."

Media berdiri, dia menoleh, seorang kusir mengangkat topinya memberi hormat sambil berdiri di samping sebuah kereta kuda. Media kembali menatap makam ibunya.

"Aku berhasil membuat Ariokh dan para tetua menandatangi draft undang-undang tentang pengaturan distribusi pangan setelah aku berjanji meninggalkan negeri ini, sebagai kriminal yang tidak pernah sempat membersihkan namaku...." Media tersenyum sedih. "Ibu, bukan aku yang mengkhianati negeri ini, tapi negeri ini yang mengkhianatiku...."

Media terdiam. Meresapi waktu yang kini berjalan begitu lambat. Ketika sebuah lonceng dibunyikan oleh sang Kusir, Media tahu waktunya telah selesai. Dia harus pergi sekarang atau malam segera tiba.

"Oh, tenang saja, ibu. Negeri yang aku tuju menawariku sebuah posisi dimana aku bisa bekerja dengan baik. Tidak ada lagi orang-orang seperti Ariokh...." Media kembali tersenyum getir. "Aku pasti akan kembali, Ibu, ketika negara ini sudah siap menerimaku...."

Media memberi sebuah senyum hangat terakhir sebelum dia berbalik dan berjalan pergi....

END

________________________________________________________

Sangat terinspirasi dari kisah Sri Mulyani di SINI
Naah~ I hate politics, dan aku tidak sedang berusaha mem-blow up ibu yang satu itu :) heheheh~ cuma, rasanya agak miris lihat orang-orang yang mampu menolong Indonesia lebih diakui di luar negeri. Contoh yang lain: B.J Habibie. 

Semoga cerita ini dapat menjadi sebuah kisah perenungan bagi kita semua :) 
Read More

Senin, 16 September 2013

[Report] Fix You

Diantara kerumunan orang, cahaya Tuhan menuntunku kepadamu....
Hello!!! Hari ini, Army of God sebagai ibadah teen and youth GMS surabaya baru saja mengadakan acara yang amazing banget! Yep! Sebuah kebaktian dengan tema pasangan hidup diusung untuk memperlengkapi anak muda yang sedang galau untuk mencari kekasih pujaan hati *apaan sih :p

Judul dari ibadah kali ini adalah Fix You, familiar? Itu memang diambil dari judul lagu yang dinyanyikan oleh Cold Play :3 penasaran, cari aja di Youtube heheheh~ Bukan hanya kotbah, tapi ibadah kali ini juga diputar sebuah film dengan judul yang sama karya AoG Creative Ministry :)

Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Karen yang cantik dan menjadi incaran dari cowok-cowok di sekolahnya :D sebut saja Ethan yang tajir, Richard yang jago basket, Okky yang si juara kelas dengan tampang boyband, dan Jose, seorang anak band. Suatu ketika Karen kecelakaan dan koma. Keempat cowok ini berjanji untuk menjaga Karen sampai dia sadar, namun ketika bulan berganti tahun, tidak ada satupun yang bertahan, hanya seorang cowok yang tidak diperhitungkan bernama Gian yang tetap setia datang ke rumah sakit. Dialah yang sering bercerita tentang keadaan sekolah pada Karen yang tak sadarkan diri, bahkan ketika dia lulus dan kuliah, menjenguk Karen adalah kegiatan rutinnya. Tahun berlalu, sampai suatu ketika Gian mendengar sebuah kabar yang mengejutkan. Dia segera berlari dari kantornya ke rumah sakit. Sesampainya disana, dia menemukan kamar Karen dirawat telah kosong. Gian pun terpuruk dalam kesedihan. Apa yang terjadi pada Karen? Saksikan di bioskop terdekat XD wakakakak~

Untuk kotbahnya, disampaikan oleh Ce Sumiati Supit yang akrab dipanggil Ce Mimi dan Ko Onggo sebagai gembala AoG. Tenang, dibawah ini aku share beberapa pointnya :D

Ce Mimi menyampaikan tentang 7 hal yang harus diperhatikan dalam mencari pasangan hidup:

1. Jangan Memilih Orang yang Membuat Hatimu Jauh dari Tuhan (Ezra 10: 1-2)
Tentu saja, terang tidak bisa bersatu dengan gelap :) jika kita benar-benar mengasihi Tuhan, kita tidak akan memilih orang yang akan membuat kita tidak fokus padaNya dan Tuhan yang mengasihi kita tidak akan memberikan pasangan yang membuat kita jauh dariNya :D hehehe~ Pilihlah orang yang sama-sama dewasa rohani dan bisa mensupportmu untuk terus bertumbuh dalam Tuhan. Disini Ce Mimi menyampaikan bukan hanya mencari yang sekedar berlabel Kristen tapi mencari orang yang benar-benar dewasa dan bertumbuh dengan sehat dalam Tuhan :)

2. Temukan Visi dan Tujuan Hidup Sebelum Bertemu Pasangan Hidup (Kejadian 2: 15, 18)
Yep! Adam menemukan tujuan dan visi hidupnya sebelum Tuhan memberikan Hawa kepadanya. Jika kita sudah tahu Visi dan Tujuan hidup kita, maka kita dapat menentukan pasangan yang sepadan dengan kita yang akan mensupport tujuan hidup kita :) bila tidak, pasangan kita justru bisa membawa kita menjauh dari panggilan tertinggi kita :( sungguh sangat disayangkan bila kita tidak bisa hidup dengan maksimal hanya karena kita tidak bijaksana menentukan urutan yang harus dikejar hahahah~

3. Cari Orang yang Memiliki Gambar Diri yang Sehat
Sebelum kita terburu-buru mencari PH, minta Tuhan memulihkan gambar diri kita terlebih dahulu :) bagaimana cara kita memandang diri kita akan berpengaruh dalam hubungan dengan lawan jenis :) gambar diri yang rusak hanya akan membawa bencana dalam hubungan romantis. Contohnya banyak, seperti mengucapkan kalimat-kalimat negatif tentang diri sendiri dan pasangan, saling menjatuhkan, bertengkar karena sama-sama menuntut....

4. Cari yang Dewasa dan Bertanggungjawab
Jelas, tidak ada yang mau menikah dengan anak kecil, baik jasmani maupun pikiran :D ahhahaha~ Bukankah kedewasaan seseorang dilihat dari bagaimana dia melakukan tanggung jawabnya :) jangan mau dengan orang yang tidak bertanggung jawab! Contoh, pria yang tidak bekerja, tidak memiliki integritas, atau wanita yang bahkan tidak bisa merawat dirinya.... Lihat dulu bagaimana dia melakukan tanggung jawab-tanggung jawab kecil dalam hidupnya :) sebelum kita mempercayakan tanggung jawab yang lebih besar yaitu hidup kalian ;)

5. Karakter Lebih Diutamakan Daripada Paras (Amsal 31:30)
Yes! Tak kalah penting, karakter! Cari orang yang memiliki karakter yang jempolan :) tulus, lemah lembut, mau dibentuk, diajar dan sebagainya :D pastikan dia memiliki karakter yang baik, lebih daripada tampang. Karena tampang secantik atau seganteng apapun pasti akan keriput atau kalian akan bosan tapi karakter akan selalu bersinar :)

6. Pria: Cari Wanita yang Tunduk Padamu
    Wanita: Cari Pria yang Kamu dapat Menundukkan Diri Padanya
Oke, penundukan diri dalam sebuah hubungan itu penting. Istri yang tidak bisa tunduk pada suami adalah hal yang akan mengganggu pernikahan. Alkitab sendiri memberi pernyataan tentang ini di Efesus 5:22.

7. Pastikan Menerima Restu dari Orang Tua Jasmani dan Rohani.
Seabsurd apapun kriteria pasangan dimata orang tua kita, hormati mereka. Jangan melangkah tanpa restu karena Tuhan sendiri berkata, hormatilah orang tuamu agar umurmu lanjut di tanah yang dijanjikan Tuhan kepadamu :) Bukan hanya orang tua jasmani tapi juga orang tua rohani. LOH! Emang elu siapa gue? Wakakaka~ Yep, orang tua rohani juga perlu loh :D Ko Philip pernah menyampaikan bahwa, berkat orang tua jasmani akan memastikan bahwa pernikahanmu secara jasmani, sementara berkat orang tua rohani akan memastikan keadaan rohani keluarga yang akan kamu bangun. Kita bisa memiliki anak yang luar biasa namun menolak Tuhan :( sedih bukan? Lagipula aku percaya, orang tua rohani akan memberikan pertimbangan yang lebih objektif daripada kita yang sedang dimabuk cinta hahahah~ Jadi, ketika kita sedang membangun hubungan dengan lawan jenis, dalam tahap apapun, terbukalah pada orang tuamu :) baik jasmani maupun rohani. Ini tidak membuat yang satu lebih penting daripada yang lain, tapi bukankah lebih baik bila kita dipayungi oleh banyak otoritas diatas kita? :) kita akan memiliki pengamanan ekstra ;)

Sementara Ko Onggo menyampaikan pentingnya kita taat dalam mendengar tuntunan Tuhan. Beliau mengambil kisah Abraham yang mencari pasangan bagi Ishak dan kasus pemerkosaan Dina oleh Sikhem di Kejadian 24:1 dan Kejadian 34: 30. Abraham tidak mau mencarikan Ishak perempuan-perempuan yang jelas-jelas menyembah berhala sampai dia harus jauh-jauh mengutus hambanya ke Ur-Kasdim. Sementara Dina yang harusnya menjaga statusnya sebagai anak terang, tergoda untuk ikut bergaul dengan wanita-wanita Kanaan sehingga akhirnya dia mengalami kejadian menyedihkan itu.

Ko Onggo menekankan bahwa ketaatan pada Tuhan seperti yang dilakukan Abraham, sesulit apapun itu akan membawa kita kepada hal-hal yang jauh lebih indah dibandingkan ketidaktaatan yang harus dibayar dengan sangat mahal seperti di kasus Dina. Kakak-kakak Dina yang tidak senang, akhirnya membunuh semua orang yang ada di kota itu dan membuat Yakub dan keluarganya harus kembali mengembara....

Demikian juga dalam pasangan hidup, saat kita taat kepada Tuhan dan mengikuti cahayaNya, Dia akan menuntun kita kepada orang yang tepat namun saat kita memutuskan tidak taat dan berjalan sendiri, kita akan menuai apa yang kita tabur dan itu akan membawa kita kepada harga yang sangat mahal. Bisa perceraian dalam pernikahan, air mata, percekcokan, sakit hati dan sebagainya.... Tuhan memang bisa memulihkan, tapi jalan putar yang akan ditempuh sangat panjang, so, lebih baik kita taat sekarang daripada menyesal nanti :D

Yep! Sekian penjabaran Kotbah tadi :) pribadi aku sangat terberkati karena itu aku sharing di sini dengan harapan dapat memberkati siapapun yang membaca :D hehehehe~ BTW, sedikit laporan, puji Tuhan tadi jemaat membludak hingga ruangan utama tidak sanggup menampung dan harus dibuka overflow atau ruangan cadangan namun sekali lagi overflow pun penuh! Sampai beberapa jemaat harus pulang :( sungguh disayangkan.... Segala kemuliaan bagi Tuhan! Semoga dengan pengajaran ini, orang-orang muda dapat semakin diperlengkapi untuk mengambil sebuah keputusan besar yang akan mengubah jalan hidup mereka kedepannya :D

Tuhan memberkati~
Read More

Selasa, 10 September 2013

Artfest 2013: Drama

Taken From Febe Saphira's Intagram 

Hai-hai! Akhirnya sempat melaporkan sesuatu yang baru aja terjadi barusan :D hahahah~ Artfest! Yep! Ini adalah hal yang buat hari-hariku makin berwarna *apaan sih* Inilah penyebab kehectic an ku beberapa waktu terakhir (ada beberapa project lain sih :3 ) Puji Tuhan dapat berjalan lancar sampai akhirnya kami tiba di final. Benar-benar hanya kasih karunia Tuhan yang membawa kami semua dapat berdiri dan mementaskan sebuah lakon yang menarik :D Dibawah ini ada sedikit cerita tentang Road to Finalnya tim Army of God pemuda pelajar Gereja Mawar Sharon :)

Semuanya bermula ketika negara api menyerang tercetus sebuah omongan untuk ikut ArtFest. Sedikit background, artfest adalah ajang kreativitas yang melombakan berbagai jenis lomba seni dari berbagai satelit GMS seantero Indonesia :) bergengsi bangetlah bagi kami wakkaka~ Tim Drama AoG adalah sebuah tim yang baru terbentuk tahun lalu yang merupakan kumpulan dari satelit-satelit pemuda pelajar seluruh Surabaya :) sebelumnya kami selalu maju ke Artfest sebagai tim-tim per satelit, so ini pertama kalinya kami maju sebagai tim gabungan :D Karena ada banyak anak baru, kami akhirnya memutuskan untuk mendaftar menjadi dua tim yang berbeda supaya semakin banyak kesempatan bagi teman-teman yang bergabung untuk tampil :D

Tema Artfest tahun ini adalah Eye on Asia, jadi setiap tim yang mendaftar akan diundi untuk mendapatkan sebuah negara yang harus diangkat. Boleh setting, dialek, kostum, properti, yang penting harus ada :D Singkat cerita, mengurus dua tim itu tidak mudah.... Banyak hal yang terjadi sejak kami menarik undian. Tim pertama mendapat negara Mongol dan tim kedua mendapat Arab. Di mongol, awalnya berjalan mulus, naskah sudah jadi, pemain sudah ada, sudah mulai latihan :) Nah di Arab, sesuatu banget. Seminggu sebelum audisi, persiapan mereka nol! Naskah yang sudah disetor ke mereka, mereka tolak. Astaga! H-4 Audisi, naskah dirombak total. Amazing. Akhirnya dalam semalam, penulis naskah harus nulis sebuah naskah baru. Puji Tuhan bisa selesai! H-3 baru mulai latihan.... Persiapan drama macam apa itu? hahahah~ Puji Tuhan waktu audisi berjalan lancar dan kedua tim MASUK FINAL! Praise the Lord!

Tim-tim yang masuk final - Taken from Eka Widjaya's FB
Yang masuk final adalah 2 dari tim drama AoG, 3 dari tim drama Umum dan 1 dari tim satelit pemuda pelajar yang tidak tergabung di tim AoG :)

Nah, begitu masuk final, persiapan Tim Arab justru lebih baik. Mereka sudah menyiapkan kostum dan properti untuk dipakai di Final (ps: waktu audisi ga perlu pake kostum, properti pun boleh seadanya :) kalo masuk final harus all out :D - tapi banyak tim yg sudah all out waktu audisi!), scooring pun OK. Tinggal mengatur beberapa hal detil :) sementara tim Mongol justru kebalikannya D: properti mereka harus buat dari nol, kostum juga D: aduh! Sempat terjadi perbedaan pendapat yang cukup serius diantara mereka.... Aku was-was sekali! Bayangkan H-3 properti masih sangat sedikit yang jadi. Sementara aku juga harus mengurus beberapa hal yang tidak bisa kutinggal, aku terpaksa tidak ikut dalam persiapan mereka.... Jujur, aku ikut deg-degan.

Pada hari H Final kemarin. Mereka sudah stand by sejak jam 3 sore untuk make up. Aku baru tiba jam 6 sore karena harus bekerja. Ketika aku tiba, aku speechless, tim Mongol, karena kasih karunia Tuhan lengkap! Baik properti maupun kostumnya beres! Walau ada beberapa detil yang tidak sempat dibuat, tapi mereka benar-benar beyond expectation! Aku terharu sekali. Tak bisa kubayangkan mereka rela bergadang berhari-hari hanya untuk menyelesaikan bagian mereka. Itu masih ada yang kuliah dan beberapa bekerja! Amazing! Sementara Tim Arab, persiapannya juga tak kalah matang :D overall, mantap deh!

Ketika mereka tampil.... Aku lebih speechless lagi.... Aku tahu ketika mereka bisa all out, menguasai audience (tidak ada satupun audience yang tertawa ketika mereka tampil), masuk ke dalam karakter mereka.... Bahkan beberapa penonton pun menangis ketika menyaksikan drama kami :D Itu semua karena kasih karunia Tuhan! Ga ada salah kata, padahal waktu latihan udah buat aku serangan jantung wkakakak~

TIm Mongol - Taken from Febe Saphira's Instagram

Tim Arab - Taken from Febe Saphira's Instagram
Tim Mongol bercerita tentang sekelompok pasukan yang terjebak dalam sebuah goa, kehabisan makanan dan air. Salah satu prajurit kemudian curiga adanya pengkhianat diantara mereka, akhirnya mereka saling curiga satu sama lain. Sang Jendral yang emimpin pasukan tersebut sepertinya menyembunyikan sesuatu. Adakah pengkhianat diantara mereka? Siapa pengkhianat itu? Akankah mereka keluar dari goa tersebut hidup-hidup?

Sementara Tim Arab bercerita tentang sebuah Raja yang memiliki seorang putra mahkota yang bengal, mabuk-mabukan dan suka main perempuan. Suatu ketika, pangeran ini jatuh cinta pada seorang pelayan di istana, celakanya pelayan tersebut dituduh mencuri cawan emas raja. Ketika Pangeran mengaku bahwa dialah yang mencuri cawan tersebut. Raja harus mengambil keputusan yang sulit apakah dia akan tetap menghukum anaknya atau melanggar hukum yang sudah berlaku di negara tersebut selama ratusan tahun :)

Akhir cerita, puji Tuhan, tim kami berhasil menyabet 3 piala sekaligus :) sebagai Best Actor, Best Script dan Best Make Up. Setelah melewati proses ini, aku belajar bahwa we are nothing without Him :) aku belajar untuk benar-benar meletakkan setiap pekerjaan kita ditanganNya :D termasuk talenta :) aku bersyukur sekali diberi tim yang solid seperti mereka :) yang all out, mau bayar harga, dan memberikan terbaik bukan untuk sekedar lomba tapi untuk satu-satunya Penonton Agung kami :) Tuhan Yesus :D heheheh~ Seriously, piala itu seakan ga ada apa-apanya dibandingkan semua pelajaran yang didapat selama proses seleksi sampai final :) heheheheh~ Karena piala dan achievement mungkin akan terlupa seiring waktu namun kebersamaan, karakter yang diasah dan kekompakan itulah yang akan bertahan lebih lama dari apapun :)

Satu lagi, ini masih belum ada apa-apanya dibandingkan visi besar kami yaitu mengembalikan seni kembali kepada tujuan semula, yaitu memuliakan Tuhan :) suatu ketika, kami berharap dapat melakukan sebuah pertunjukan maha karya dimana semua orang ga peduli agama, ras atau suku apa dapat datang dan mengenal siapa Kristus di pertunjukan tersebut. Still a long way to go :) tanda bahwa tidak ada waktu untuk berpuas diri :D heheheh~

Edit: Tambahan, para peserta lain juga tak kalah luar biasa! Aku suka sekali melihat para pekerja kreatif memberikan yang terbaik dari setiap diri mereka apalagi di event gereja yang bagi orang lain biasanya dipandang sebelah mata (Siapa disini yang begitu bilang drama di Gereja langsung kepikiran Drama tentang Tuhan Yesus, Maria dan Yusuf di kandang domba? :p ) Hari itu, di final Artfest, aku melihat begitu banyak orang yang akan menjadi ujung tombak penginjilan melalui seni. Percayalah, 2 jam menonton 6 drama dengan harga tiket hanya 15ribu adalah dua jam yang tidak sia-sia :D

Thank you udah baca cerita yang lumayan panjang ini :) oh ya, tugasku di tim adalah sebagai pembantu umum wakakak~ aku melakukan apa yang aku bisa untuk membantu mereka :D mulai dari bantu di Lighting, bantu angkat-angkat, make up, ngelipet baju dll wkakakak~ So proud to be a part of team like them :)

All Glory for Jesus - Taken from Devina's Instagram


Read More

Rabu, 28 Agustus 2013

[Short Story] Waiting....


"Hei!" Sebuah suara menyapa dengan riang di ujung sambungan. "Sudah lihat cover terbaru majalah 'Couture'?"

Aku tersenyum. Mataku tak lepas dari sampul majalah dihadapanku, sebuah foto low-key yang dramatis menampilkan sesosok gadis memandang dengan misterius. Wajah gadis itu unik, tulang pipi yang tinggi, bibir yang penuh dan mata yang bulat. Rambutnya yang berwarna hitam legam disanggul dan dihiasi oleh ornamen klasik dari logam. Tatapanku melembut ketika menjelajahi halaman depan majalah high fashion tersebut.

"Xion? Kamu dengar aku kan?"

"Ya, ya, aku dengar" Balasku terus tersenyum, sebuah rasa rindu yang hangat menggeliat dalam dadaku. "Majalahnya sudah kulihat."

"Gimana menurutmu?"

"Cantik." Jawabku tulus. "Apalagi yang bisa kukatakan?"

Sunyi, tapi aku tahu dia sedang tersenyum lebar di sana, mungkin dengan sedikit rona merah di pipinya.

"Jadi," sambungku, "kapan kamu akan kembali?"

"Mmm...jumat aku sudah tiba di New York. Kurasa kita bisa pergi weekend ini." Lanjutnya sambil tertawa kecil. "Ga terasa ya, udah sebulan kita ga ngopi bareng."

Giliran aku yang melebarkan senyumku. Sebulan lebih dua hari. Aku menghitung setiap detik ketiadaannya disampingku.

"So," dia membuyarkan lamunanku, "Sabtu, jam lima di kafe biasa. Gimana?"

Aku mengangkat alisku. Tawaran yang menarik sekali tapi aku punya rencana lain.

"Bagaimana kalau begini, berdandanlah, pakai gaun terbaikmu, jam enam sore akan kujemput kamu di apartemenmu. Aku akan membawamu ke restauran itali yang baru buka minggu lalu."

"Eh?!" Serunya kaget.

"Well, kurasa aku perlu menyiapkan sesuatu untuk merayakan kontrakmu dengan salah satu majalah fashion terbesar." Ucapku seraya tersenyum lebar. "My treat, ok?"

Aku merasakan keraguan dalam kesunyian yang menggantung. Jantungku berdetak keras dalam dadaku menanti jawabannya.

"Emmm, baiklah. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu." Jawabnya, aku langsung mengambil napas lega. "Okay then, see you at weekend. Titip salam untuk Helio ya, bilang aku sudah menyiapkan oleh-oleh untuknya.."

"Bye." Ucapku seraya tersenyum lebar dan mematikan sambungan telepon. Hatiku melonjak dengan perasaan gembira.

Aku berdiri dan menoleh, memandangi seorang pemuda berambut pirang yang sedang asik mengetik di laptopnya. Sebisa mungkin aku berusaha untuk tetap tenang, tapi....

"Biar kuduga, kau berhasil mengajaknya kencan." Ucap pemuda itu datar tanpa memalingkan tatapannya dari layar komputer. Dia membacaku....

Aku tersenyum sangat lebar memandangi sahabatku sejak kecil. Tanganku merogoh sebuah kotak panjang dari saku celanaku dan membukanya.

"Bagaimana menurutmu, Lio?" Tanyaku seraya menyodorkan kotak itu padanya.

Dia mengalihkan tatapannya dari layar komputer, awalnya tampak tidak tertarik namun ketika dia melihat apa yang ada di dalam kotak panjang itu, ekspresi wajahnya yang biasanya datar itu berubah. Aku dapat membaca keterkejutan di wajahnya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Tanyanya seraya menatapku.

"Aku akan memintanya menjadi kekasihku." Jawabku dengan hati-hati.  Entah mengapa aku merasa sebuah ketegangan di matanya tapi ketika aku hendak memastikannya, pandangan Helio sudah beralih kepada layar komputer, raut wajahnya kembali datar seperti biasa.

"Good luck." Ucapnya dengan sebuah senyum tipis. Aku tahu, itu adalah caranya mendukungku.

"Thanks." Balasku seraya memandangi benda berkilau itu, sebuah kalung dengan liontin sederhana. Aku menyentuh kristal swarovski dengan lembut. Tiba-tiba sebuah keraguan muncul di hatiku.

"Lio, menurutmu...apakah aku terlalu cepat?"

"Untuk?" Balasnya datar, tetap memandangi indeks bursa saham di hadapannya.

"Untuk memintanya menjadi pacarku."

Alis Helio berkerut kecil. "Apa yang membuatmu merasa demikian?"

Aku menutup kotak itu dengan gelisah. "Kamu tahu, umurnya baru 16 tahun, apa tidak terlalu cepat?"

Helio terdiam. Aku juga. Hanya ada dengung pendingin ruangan yang mengisi kesunyian.

"Dia menyukaimu, Xion." Ucap Helio pada akhirnya. Dia mengira aku takut ditolak.

Aku tersenyum lemah, menghargai usaha Helio menghiburku.

"Thanks, Lio." Balasku lirih. Aku mengambil napas dalam. "Aku hanya tidak ingin menjadi penghalangnya untuk menggapai yang terbaik dalam hidupnya...."

Helio menoleh dan menatapku dengan tatapan ganjil.

Aku hanya tersenyum kecil melihat ekspresinya. "Aku tidak ingin mengambil waktu-waktunya yang berharga dalam mengejar impiannya...."

"Kau aneh." Ucapnya terus menatapku tajam. "Aku belum pernah mendengar seseorang yang berpikir sepertimu."

Aku hanya mengangkat alisku.

"Kalau aku, aku pasti akan sesegera mungkin memintanya menjadi kekasihku." Lanjutnya seraya kembali menatap monitor. "Apa kau tidak berpikir kemungkinan bahwa ada orang lain yang mendahuluimu?"

"Aku tahu." Balasku tersenyum lemah. "Kurasa aku hanya gugup. Maaf membuatmu bingung."

"No prob." Balas Helio tanpa menoleh.

*

Aku duduk berhadapan dengannya. Hari ini dia memakai sebuah gaun tanpa lengan berwarna merah marun dengan aksen pita dibagian dada, sapuan make up tipis tidak membuatnya kalah cantik dengan penampilan glamornya di sampul majalah. Yah, bagiku dia memang selalu menjadi wanita tercantik. Makanan sudah selesai dihidangkan, kini tinggal waktunya untuk bertukar cerita.

"Jadi, apa yang ingin kamu ceritakan" Tanyaku setelah seorang pelayan menuangkan champagne ke gelas kami. Aku merogoh sakuku, aku merasakan kotak perhiasan itu masih ada di sana. Jantungku berdegup kencang kusamarkan dengan sebuah senyuman lembut diwajah. Celaka, ternyata ini tidak semudah yang kubayangkan.

Dia tersenyum jenaka, matanya yang cerdas berkilat membuatku menduga dia akan menceritakan hal yang luar biasa.

"Aku baru saja mendapatkan kontrak dari rumah mode Julie Delacroix." Ucapnya dramatis.

Aku ternganga. Seluruh dunia mengenal nama itu. Sebuah nama yang memimpin pergerakan mode untuk berbagai macam line busana, mulai dari busana resmi sampai busana pesta. Setiap desainnya berkesan simpel namun elegan.

"A-apa?" Aku hanya dapat mengucapkan kata itu.

Senyumnya melebar, menampilkan sederet gigi putih yang rapi.

"Xion, aku mendapatkan kontrak menjadi model mereka selama fall/winter." Ulangnya dengan penuh semangat. "Aku akan tampil bersama model-model ternama lainnya di catwalk! Bisa kamu bayangkan?!"

Aku melihat matanya berbinar penuh dengan kebahagian. Sama sepertinya, aku dapat melihat masa depan apa yang terbentang luas dihadapan gadis belia yang kucintai itu. Masa depan yang tak terbatas yang terlalu dini untuk ditahan.

Perlahan, aku menyunggingkan sebuah senyum. Dia akan melihat senyum itu sebagai senyum penuh dukungan seperti biasanya tanpa menyadari betapa besar hal yang harus kusembunyikan. Aku menarik tanganku dari kotak yang akan kuberikan kepadanya.

Dia kembali bercerita tentang bagaimana dia bisa mendapatkan kontrak tersebut. Champagne dalam gelas tergeletak tanpa satupun diantara kami yang tertarik. Aku memandanginya dengan lekat sambil tersenyum. Aku tahu betapa aku mencintai gadis ini, aku terlalu mencintainya untuk membiarkan egoku menguasai masa depannya.

"Apa kau tidak berpikir kemungkinan bahwa ada orang lain yang mendahuluimu?"

Ucapan Helio terngiang membuat rasa takut menjalari naluriku. Aku menarik napas pelan. Aku akan ambil resiko itu. Kotak itu, pasti akan kuberikan padanya, ketika dia sudah puas terbang menjelajahi angkasa masa depan. Aku akan disini, menjadi tempatnya untuk kembali pulang....

End

_______________________________________________________

Akhirnya kelar juga nih cerita. Mungkin ini adalah salah satu cerita yang mengendap paling lama di draft wakakakkaka~ Been hectic lately :) I hope I can share what happen soon :D

Btw, aku akan post pemikiran yang mendasari cerita ini di postingan berikutnya *semoga* :p well, just enjoy this short story for a while ;)

Have a blessed day :D
Read More

Sabtu, 03 Agustus 2013

Big Things, Small Things

Halo! Postingan pertama di bulan agustuuus~ *dancing* dekat-dekat liburan pula :D Yay! Hahahah~ Tanpa intermezzo lebih panjang kita langsung terjun menuju topik pembicaraan *halah*

Akhir-akhir ini aku banyak diingatkan Tuhan sebuah ayat yang sebenarnya sudah kondang tapi saking kondangnya kita cenderung terbiasa dengan ayat ini :3 penasaran? *ga penting*

Lukas 16: 10
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.  Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar"

Yep, pasti sudah pada dengar ayat yang satu itu :) api harus diakui penerapannya jauh lebih sulit daripada sekedar menghafalkan atau membaca ayat pendek di atas :)

Sering kali kita berharap dipakai besar oleh Tuhan, berkotbah dihadapan ribuan orang, dipercayakan perkara yang besar, mempengaruhi banyak orang, berada di jabatan yang tinggi, menjadi bendahara Kerajaan Surga dimana kekayaan bangsa-bangsa mengalir kepada kita, pelayanan yang besar dan sebagainya :) bukankah sering kita mengucapkan hal-hal itu atau mendengar hal-hal tersebut? Hanya saja kita sering tidak mau melakukan hal-hal kecil yang Tuhan percayakan kepada kita.

Mungkin kita ingin dipercayakan pelayanan yang besar, tampil di depan panggung, menjadi tim musik, singer, atau song leader tapi tidak mau menjaga kekudusan. Ingin menjadi pemain drama tapi tidak sanggup untuk membayar harga untuk latihan. Ingin menjadi Petugas Ibadah tapi tidak mau direpotkan. Lalu ditawari menjadi Usher tapi merasa bahwa pelayanan itu terlalu kecil.... Nah loh.... Bingung kan? hahahah~

Orang tua manapun tidak akan meminta anaknya yang berumur 2 tahun mengangkat barang seberat 10 kilo. Begitu pula dengan Tuhan, Dia tidak akan membiarkan seorang bayi rohani untuk melakukan pekerjaan seorang dewasa rohani. Tidak, aku tidak bilang bahwa umur rohani seseorang bergantung dengan berapa lama dia menjadi Kristen :) Ada loh, seorang yang baru mengenal Tuhan setahun memiliki kerohanian yang lebih matang daripada orang yang sudah sepuluh tahun Kristen. Tuhan lebih tertarik melihat pertumbuhan dan kedewasaan kita sebelum Dia mempercayakan hal-hal besar dalam hidup kita :)

Somehow aku berpikir seperti ini, jika kita setia dalam hal yang kecil, excellent, tanggung jawab, selalu memberi yang terbaik, cepat atau lambat, hal-hal besar akan Tuhan percayakan dalam hidup kita :) Menurutku lebih baik kita mengejar pertumbuhan rohani yang sehat daripada mengejar berkat dan pemakaian Tuhan karena berkat dan pemakaian Tuhan akan datang ketika Tuhan melihat kita sudah sanggup untuk menangani hal tersebut. Bukan, aku tidak berkata kalau kita tidak boleh punya cita-cita atau impian. Itu penting, cita-cita dan impian akan memberikan kita arah untuk dituju, terutama ketika kita merasa down atau lelah, cita-cita dan impian dapat menjadi pemacu untuk tetap bertahan :) Aku hanya sedih ketika seseorang mengais-ngais pelayanan, bukan berarti kita tidak boleh meminta pelayanan yang sesuai dengan bakat dan talenta. Kuharap tulisanku tidak disalah mengerti. Maksudku adalah orang yang mengejar hal-hal besar tapi tidak pernah mau mengupgrade dirinya :( karena seperti anak balita yang minta pisau, hal itu hanya akan melukai dirinya dan orang lain :(

Tahun ini Gerejaku memiliki visi "Maturity and Multiplication" Dan aku sering mengingatkan diriku, sebelum aku siap untuk dewasa, multiplikasi tidak akan terjadi dengan takaran yang Tuhan inginkan :) aku sering mengejar multiplikasinya tanpa mau diproses menjadi dewasa :D

Daripada kita sibuk untuk mencari-cari pelayanan besar, lebih berguna bila kita melakukan pelayanan-pelayanan 'kecil' kita dengan cara yang besar :) tambahan, kalau dipikir lagi tidak ada pelayanan yang kecil hahahah~ Karena percayalah, pelayanan-pelayanan yang kelihatan kecil adalah sebenarnya pelayanan yang krusial dalam tubuh Kristus ;)

Pelayanan kecil atau pelayanan besar, semua adalah pelayanan, yang kita lihat adalah Siapa yang memberi kepercayaan tersebut bukan kepercayaannya :) saat kita memiliki sikap hati yang demikian, kita akan sanggup melakukan pelayanan jenis apapun dengan sikap hati yang benar :D saat itulah kita dapat menghidupi bagian "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil"

Maaf kalau postingan kali ini agak mbulet ^^; aku masih belum menemukan cara yang lebih baik untuk menjelaskan hal yang menari-nari di kepalaku hehehe~ Semoga saja menjadi berkat :)
Read More

Sabtu, 20 Juli 2013

[Culinary] Mie Setan

Mie Setan Rebus
Hola! Akhirnya bisa ngepos sesuatu diblog ini *niup debu* many things happens :D hahahaah~ Tapi tetap bersyukur Tuhan tidak pernah jauh heheheh~ Sebagai stress reliever aku akan bahas tentang salah stau kulinari di surabaya yang lagi ngetren abis! Mie Setan! Tenang, bukan berarti yang makan disana langsung kerasukan atau gimana, disebut mie setan karena pedasnya gila-gilaan! So, bagi para penantang yang mau menguji ketebalan perutnya, bisa datang disini :D hahahah~ Tersedia dua pilihan mie, yaitu mie rebus dan mie goreng lalu setelah memilih mie, kita dihadapkan pada jumlah cabe yang akan di pakai di makanan kita. Ga tanggung-tanggung, level 1 dari mie setan ini memakai 10 cabe! Jumlahnya berlipat setiap levelnya. Contoh level 5 kurang lebih memakai 40 cabe. Berani? Hahahah! Untungnya, bagi orang-orang yang ga suka pedas tapi diseret sama temen-temennya, bisa memesan diluar level yang sudah disediakan. Aku sendiri hanya berani memesan cabe 3 hahahah~ (Cintai ususmu, Y**ult :p) Aku memesan Mie rebus sedangkan Partner in Crime ku pesan mie goreng :D

Mie Setan Goreng
Diluar rasa pedas, rasa dari setiap mienya cukup oke. Mie Rebusnya oily, agak minyak gitu jadi disruput2 enak heheheh~ Rasanya ga alay, mild, jadi kalau dipisah dari rasa pedesnya memang kurang nendang hueheheh~  Mie gorengnya juga tak kalah seru, hampir sama dengan mie instan In**mie cuma, penyedap rasanya ga seheboh mie itu. Rasa kecap manisnya kerasa banget :D kalau ditambah cabe, wuuh, mantep deh! Dalam satu porsi kita diberi mie dengan taburan bawang dan ayam yang digiling halus dengan irit D: kurang banyak ayamnya. Untungnya selain itu juga dikasih siomay dan seiris daging ham serta beberapa potong kulit pangsit goreng :) Porsinya? Well, agak terlalu kecil bagi ukuran orang kelaparan D: tapi bagi para cewek yang sedang diet, pas banget heheheh~ Satu porsinya dihargai Rp. 8500 untuk mie rebus dan Rp. 9500 untuk mie goreng :)

Es Genderuwo dan Es Pocong
Untuk minumnya, ada beberapa pilihan mulai dari caramel shake sampai minuman dengan nama yang nyeleneh. Sebut saja Es genderuwo, Es Pocong dan Es Kuntilanak. Well, actually aku sendiri tidak terlalu nyaman dengan penyebutan itu -.- tapi mereka cukup totalitas dalam menentukan tema restonya (Ehm, untungnya setting restonya bukan kaya rumah hantu hahahah) Aku memesan es Pocong dan saudaraku pesam Es Genderuwo. Es Pocong rasanya fresh, campuran dari Lychee dan Jeruk membuat rasanya lebih ke kecut-kecut manis :) ditambah potongan buah Strawberry dan Belimbing membuat rasa minuman ini makin asik. Oh, juga ada bola-bola jelly yang lucu XD hahahah~ Untuk Es Genderuwo rasanya manis...banget, campuran sirup dan susu kental manis serta beberapa potongan buah segar, seperti strawberry dan kiwi :) Enak sih, cuma bagi bukan penyuka manis bisa bikin eneg :D hehehe~ Kedua minuman ini dibanderol dengan harga Rp. 9000 per gelas :) cukup worth karena gelasnya cukup besar heheheh~

Overall, resto yang terletak di jalan kusuma bangsa ini cukup oke untuk ajang uji nyali :p heheheh~ Buat nraktir juga oke karena harganya cukup terjangkau :) Resto ini ada outdoor dan indoornya, tapi aku prefer outdoor :) suasananya lebih oke heheh~ Pelayanannya cukup cepat untuk resto serame ini, bayangkan, selalu ada orang yang mengantri sampai 10 antrian tapi setiap pesanan sampai di meja kita dalam waktu kurang lebih 15 menit :) Resto ini buka dari jam 6 sore sampai malam, sekitar jam 11an. So, siapa yang berani menguji lidah kalian?

Suasana 

Have a blessed day!

Mie Setan
Jalan Kusuma Bangsa (Depan Resto Primarasa)
Twitter: @koberbar
Read More

Senin, 08 Juli 2013

[Short Story] Two Sided World


Terdengar derap langkah puluhan kaki manusia. Teriakann demi teriakan membelah langit malam berbintang cerah.

"Cari mereka!!!" terdengar suara seorang pria. "Temukan mereka walau harus meratakan gunung ini!"

Perintah itu disambut dengan derap yang lebih kencang. Kerlip api bersaing dengan jumlah bintang di angkasa. Mereka benar-benar serius untuk menemukan apa yang mereka cari, membuat seisi hutan gelisah. Hewan-hewan malam meringkuk di sarang mereka, enggan keluar. Hutan yang rimbun itu, terjamah.

"Aku menemukan jejak mereka!" Sahut seorang yang lain.

Mereka segera berkerumun ke arah yang dimaksud. Seorang pemuda tampan membelah kerumunan. Tangan kirinya bercahaya, sebuah bola api melayang dari telapak tangannya. Matanya yang berwarna jingga memeriksa temuan anak buahnya. Terdapat jejak-jejak rumput terinjak kaki manusia. Dahinya berkerut tajam.

"Ayo!" Perintahnya, memberi aba-aba sementara dia berjalan memimpin di depan. "Mereka sudah dekat."

Kerumunan itu kembali bergerak dengan arah yang lebih pasti dan lebih cepat....

Jauh di depan, terdengar gemerisik dedaunan. Dua orang sosok manusia berlari melintasi malam. Yang pria berlari tergesa-gesa, disusul oleh seorang wanita berambut panjang yang berusaha mengikuti kecepatan sang pria, napasnya terengah dan satu kesalahan membuatnya terjerembab.

"Aisa!" Seru sang pria khawatir, dia langsung berhenti dan berbalik untuk menghampiri sang wanita. 

Dengan kerlip api di tangan kirinya, dia perlahan mendekati sesosok wanita di hadapannya, seorang gadis yang sangat cantik, mata dan rambutnya berwarna biru laut, kulitnya yang pucat memantulkan cahaya bulan, membuatnya berpendar lembut ditengah malam, tampak tak nyata. 

"Kamu tidak apa-apa?" Tanyanya, mengulurkan tangan menyentuh bahu gadis itu.

"Aduh!" Aisa meringis, kulitnya yang pucat langsung berasap. 

"Maaf." Seru si pemuda menyesal. "Ayo, kita harus kembali bergerak...."

"Haken, aku sudah tidak kuat...." Ucap Aisa lirih, napasnya terengah-engah. "Kaummu pasti akan menemukan kita.... Tinggalkan aku, Haken, jika saat ini kamu kembali kepada mereka, mereka pasti masih mau menerimamu."

Haken langsung menggeleng pelan, "Tidak, kita akan mencari cara agar kita bisa bersama, Aisa...."

Haken mengangkat tangannya, Aisa melakukan hal yang sama, ketika tangan mereka bersentuhan di udara, terdengar suara mendesis dan asap putih mengalir. Wajah mereka tampak menahan sakit namun mereka tetap bersentuhan.

"Kaum api dan kaum air tidak akan pernah bersatu, Haken...." Ucap Aisa lirih. "Ketika kita saling jatuh cinta, seluruh semesta menentangnya, tidak akan ada cara bagi kita bersatu...."

Aisa memandang wajah Haken, butiran air mata mengalir seperti kristal di pipinya, "Tidak di dunia ini...."

Hati Haken seakan teriris mendengar perkataan itu, "Kita pasti akan menemukan caranya, Aisa.... Kita pasti akan menemukannya...."

Aisa membalas tatapan Haken, sebuah harapan timbul dalam hatinya.

"Ayo, kita kembali jalan, kita tidak bisa membiarkan mereka menemukan kita...." Haken kembali berdiri, Aisa pun mengikutinya.

Tiba-tiba terdengar gemerisik dedaunan dari arah belakang. Haken langsung waspada, dia memperbesar bola api di tangan kirinya dan bergerak ke depan Aisa, melindunginya.

"Sssh...." Ucap Haken pada Aisa yang nyaris berteriak.

Gadis itu membungkam mulutnya sendiri, jantungnya berdegup kencang dan semakin tak terkendali ketika dia mendengar langkah kaki mendekat ke arah mereka. Haken kini benar-benar siaga. Api di tangan kirinya siap membakar siapapun yang akan keluar dari sana. Seandainya mereka harus tertangkap, dia akan memastikan memberi perlawanan, untuk dirinya...untuk Aisa....

Semak-semak itu bergeser, sesosok manusia muncul di hadapannya. Pemuda berambut pendek dengan mata berwarna jingga berdiri dengan gagah di hadapan mereka. Matanya menatap tajam ke arah mereka dengan dingin. Haken membalas tatapan itu dengan perasaan campur aduk....

"Kohen...." Ucap Haken lirih.

"Kakak...." Balas Kohen. "Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di situasi seperti ini...."

Terdengar derap langkah puluhan manusia menyusul di belakang Kohen. Hati Haken langsung menciut, mereka sudah terkepung. Tidak ada jalan lain untuk melarikan diri. Haken memandangi Aisa seakan-akan untuk yang terakhir kalinya. Dia tahu apa yang akan terjadi jika mereka tertangkap, mereka akan dieksekusi karena sudah berani menentang hukum alam.... Aisa membalas tatapan Haken, gadis itu justru terlihat sangat tegar disaat-saat genting seperti ini. Tidak ada satupun bayangan penyesalan di matanya yang jernih. Hakenpun merasakan hal yang sama, dia sama sekali tidak menyesal bertemu dan mencintai Aisa walaupun kisah mereka akan berakhir tragis....

"Mengapa kakak rela membuang semua yang kakak punya untuk mencari cara bersatu dengan gadis dari Kaum Air...." Ucap Kohen

Haken tersenyum getir, "Kamu tidak paham hal itu, Kohen."

"Aku paham...." Kohen mengeluarkan sebuah kristal dan melemparkannya ke tanah.

Tiba-tiba muncul sebuah portal dihadapan mereka. Haken dan Aisa terkejut bukan main.

"Jika kalian tidak dapat bersatu di dunia ini, pergilah ke dunia lain, ke dunia yang tidak menentang kalian...."

Haken memandang Kohen dengan tatapan tidak percaya, "Kamu...menemukan caranya...."

"Cepat, portal ini tidak terbuka selamanya."

Haken mengangguk, dia memandang Aisa lalu menggenggam tangan gadis itu, tidak peduli rasa sakit yang menghujam telapak tangannya dan melompat ke arah portal. Hal terakhir yang dia lihat adalah wajah Kohen yang memudar, sekali lagi, adiknya itu memang selalu dapat diandalkan ketika dia terjebak masalah....

"Yanng Mulia Kohen, apa yang anda lakukan?!" Seru salah seorang pengikutnya. "Anda telah melarikan buronan!"

"Anda harus ditangkap karena sudah membantu pengkhianat!" Seru yang lain.

Kohen tidak menjawab dan tetap diam bahkan ketika lebih banyak seruan ketidakpuasan bergema di hutan. Dia tetap tidak bergerak ketika salah seorang prajuritnya mengikatkan tali di tangannya. Wajahnya tetap tenang walau dia akan menghadapi eksekusi yang harusnya diterima oleh kakaknya....

*

"Aisa!" Seru Haken begitu merasakan tanah, menoleh dan mendapati tangannya masih menggenggam tangan gadis itu...tidak ada bunyi mendesis, tidak ada uap...tidak ada rasa sakit....

Hati Haken melonjak gembira. Disini, di dunia asing ini...mereka dapat bersatu....

Haken dan Aisa bertukar pandang dengan takjub...namun sebelum mereka dapat menikmati kebersamaan mereka, Haken melihat sekelilingnya dan dia tidak lagi melihat langit penuh bintang, dihadapannya adalah langit kelabu. Pepohonan dihadapannya telah berganti menjadi balok-balok batu yang menjulang lebih tinggi dari pohon tertinggi manapun. Tidak ada lagi tanah lembut, namun beton. Dia tidak mengenali dunia ini.... 

END

________________________________________________

Tidak, kalian tidak salah baca, cerita ini memang sudah tamat hueheheheh~ dan aku tidak berminat untuk buat kelanjutannya. Tapi, mungkin, mungkin loh ya, aku akan membuat novel dari cerita ini heheheh~ Sangat menyenangkan kalau aku diizinkan untuk mengembangkan cerita ini :D Hanya ingin menuangkan ide yang menari-nari dikepalaku supaya ga lupa. Sangat terinspirasi dari Aerialnya Sitta Karina, Hataraku Maou Sama (Anime Geje), Serial TV Once Upon A Time dan beberapa cerpen-cerpen lainnya. 

Komentar sangat dibutuhkan hahahah~ Drop it. ;)

Hope you enjoy it ;)



Read More

Kamis, 27 Juni 2013

If...

Baru nyadar kalau posku bulan ini baru satu wakakakak~ Been a hectic month :) heheheh~ Skip that! We gonna do something fun! Got this from Kezia's Blog ;) hahaha~ 

Orang-orang berkata kalo gue :

Ekspresif, heboh (bagi beberapa orang i'm such a drama queen, lol tapi kalo udah kenal ya benernya aku orangnya santai banget :D)

Kalo dapet 1 milyar gue pasti : 

Perpuluhan, Kasih ke persembahan misi, invest, beli rumah dan sedikit foya2 :p wakkakak~

Klo kejebak macet gue...

Kalo naik mobil, tidur wkakakak~ Kalo naik sepeda motor, cari jalan tikus :p All hail motorcycle!  

Indonesia adalah negara yang...

Keren banget! Pemandangan alamnya indah banget. Pingin deh keliling indo XD hahahah~

Mantan gue...

One love till the end *kebas poni* wakkaka~ Ga ada ding :) 

Klo berada di depan kuburan M.J...

Bengong, ngapain juga gue kesini. Paling cuma liat2 lalu cabut.

Hidup ini penuh dengan..

Suprise! Hah! I'm so excited to see what God will do everyday :) 

Tak ada tempat yang indah selain...

Hadirat Tuhan *tsah!* wakakakak~ dimana aja, asal tenang XD pantai, gunung, toko buku, taman okeee~ :3

Ke mana pun gue pergi, pasti bawa...

Kunci Rumah, STNK, SIM, KTP (Warga negara teladan LOL) dan ATM :B

Kalo divonis kanker...

Dunno, mungkin awalnya down, tapi life must go on :D i will do what  i can do while i can.

Pagi-pagi enaknya makan...

Apapun XD yg ada di depanku pasti kulahap :3

Pekerjaan yang paling membosankan di dunia adalah...

Doing nothing, trust me, awalnya rasanya enak, tapi setelah setengah hari aku pasti gelagapan nyari sesuatu buat dikerjain.

Hal yang paling mengerikan di dunia adalah...

Akhir zaman, seriously, ga bisa ngebayangin kalo semua yg tertulis di kitab Wahyu kejadian D: *bumi gonjang-ganjing~ -ngedalang- *

Bencana alam itu...

Sesuatu yg terjadi secara natural tapi akhir-akhir semakin ga natural :p (see, banjir, tanah longsor, itu mah sebagian kerjaan manusia)

Waktu SMA gue dikenal sebagai...

Jadoel, kuper, kutu buku tapi mayan pinter :B yes, ii'm a geek when i was high school

Saat yang paling tenang, saat...

Malem, dirumah, semua orang udha tidur =w= menyenangkan....

Paling males kalo ngelihat...

Orang yg ga ngeh....

Kalo orang ciuman didepan gue...

*tutup mata* Uups, saya masih dibawah 17 tahun *boong banget*

Gue pengen banget...

Nulis novel!!! Maen alat musik (Esp. Violin n Guitaaar~) Ga butuh tiduuur~ *absurd*

Wanita2 cantik dan seksi di dpan gw sambil ketawa2 keras2, dalem pikiran gue...

Mereka lagi happy hueheheh~

Pria dengan jeans robek", baju hitam gambar tengkorak, ngerokok, nongkrong depan circle-K, dalem pkrn gue..

Cuek aja, kalo mereka melototin, give them a warm smile :D 

Orang yang sok imut dan sok childish...

Ya udah, gapapa :D hahahah~ 

Lagi jalan, ada yang lewat pake motor bilang "f*** you"

Cuekin ajaaaa~ Toh ga ketemu lagi =w=

Mama papa bilang kapan nikah?

May, maybe yes, maybe no :p 

Afgan dateng kerumah...

Kyaaa~!! AFGAAAAN!!! *histeris* Ga ding :p biasa aja. Paling juga acara reality show mampir rumah  :p *mamaaah~ gue masuk tipiiii~*

Kalo tengah malem ditelepon pacar...

Kalau masih hidup ya diangkat :D kalo udah teler rasa e kecil kemungkinan ditanggapi :p 

Kalo besok kiamat..

Erm...



I guess that all :D heheheh~ yg mau ngelakuin nih post juga gapapa~ monggo di copas ;) let's have fun together hueheheh~
Read More
Diberdayakan oleh Blogger.

© Everything But Ordinary, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena